14 Februari 2009

Ternyata Valentine itu...

. 14 Februari 2009

Tau kaan 14 Februari tu banyak diperingati oleh pasangan muda-mudi sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang? Tau ngga, ternyata hubungan antara Valentine dan Hari kasih sayang tu trnyata jauh banget lho.. Ngga percaya?? Hehe, sebelumnya maap kalo ada yang ga setuju..

Nih, aq kutip dari wikipedia:

Sejarah Hari Valentine

1. Perayaan Kesuburan bulan Februari

Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

2. Hari Raya Gereja

Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga santo (orang suci) yang berbeda:
a. seorang pastur di Roma
b. seorang uskup Interamna
c. seorang santo di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga santo ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai santo-santo ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus Dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja.

3. Era abad pertengahan

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (“Percakapan Burung-Burung”) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day (“Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus”)
When every foul cometh there to choose his mate (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasangan mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati syuhada), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.

Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

4. Hari Valentine pada era modern

Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima.

5. Tradisi Hari Valentine di negara-negara non-Barat

Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.

Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa.

Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif karena perayaan valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan pembelian barang-barang yang terkait dengan valentine seperti kotak coklat, perhiasan dan boneka. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.



Coba deh baca tulisan yang merah hehehe... Sebenernya kalo di pikir-pikir ada ga hubungan antara Valentine dengan hari yang sering diartikan kasih sayang? Apa karena itu hari kasih sayangnya burung-burung sehingga kita ikut-ikutan?? :D... Apalagi, kalo di pikir-pikir apa nggak kasian para wanita yang sering dijadikan objek?



Objek apa? Tukang objek? Halah...



Banyak. Yang pertama jelas, objek dari pembodohan produsen-produsen kartu, cokelat, atau boneka dsb. Dengan promosi terus-menerus secara gencar, para wanita muda, yang sering pake emosi dalam bertindak, dapat dengan mudah dikelabui oleh produsen yang dengan jargon saktinya "Hari valentine adalah hari kasih sayang, maka belilah produk kami jika ingin dikatakan kamu orang yang penuh dengan kasih sayang". Sadar ngga, kalian kayanya dah di tipu deh...Sejak kapan kasih sayang diwujudkan dalam bentuk cokelat dan boneka? Sederhana banget donk kalo gitu!


Kedua, menjadi objek dari para laki-laki! Ahaha, maap-maap ni ye kalo ada yang tersinggung. Tapi coba liat disekitar anda, tanggal 14 Februari banyak dimanfaatkan laki-laki untuk merayu para perempuan, dan diantara mereka banyak lho yang cuma sekedar iseng-iseng atau pengen manfaatin kamu. Nah, kalo misal dah ngedapetin kamu, bisa ditebak. Kalian akan di jadiin sebagai pemuas nafsu mereka (ups, jangan mikir kebablasan yaa hehehe)... Dan kalo dah selese valentine? Ya tinggalin ajah... Ugh, ngeselin kan??


Ketiga, jadi objek yang ga pernah tau sejarah Valentine. Maksudnya, kalian ngerayain cuma sekedar ngerayain aja. Plis deh, kalian kan dah gede, masa iya bertindak tanpa alesan yang jelas?


Keempat, jadi objek pembodohan kaum barat... apa lagi ini? Maksudnya, hari Valentine kan berasal dari barat, dan disana kan dah jelas kalo hari valentine dimanfaatin besar-besaran buat memenuhi kantong orang-orang kaya dengan produk-produk "kasih sayang" yang dijual sama mereka? Cek lagi deh tulisan merahnya... Inget ya, kita ni bangsa timur yang berbudaya lho, tapi sekarang mereka sedang menyeret kita dan memaksakan budaya mereka, budaya konsumtif....


Oke deh, terlepas dari itu semua, silahkan simpulkan sendiri ya. Kalian udah bisa berfikir sendiri koq... Tetap semangat!!!


0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
usiamuda.blogspot.com menggunakan template dari o-om.com